MEMBACA DI SEKOLAH DASAR
A. Pengantar
Membaca adalah kegiatan penting dalam setiap kehidupan manusia. Keterampilan membaca adalah keterampilan dasar pada kehidupan manusia. Membaca pada sekolah dasar kadang menjadi polemik yang terus menerus. Kesulitan membaca pada anak – anak kadang membuat para guru pusing. Kami akan mencoba membantu bagaimana kegiatan membaca menjadi menyenangkan di kelas rendah.
B. Pengertian
membaca
Pengertian
membaca sangat beragam, mulai dari yang kompleks sampai yang mudah dimengerti.
Secara mudahnya membaca dapat diartikan sebagai kegiatan melafalkan bunyi dari
setiap huruf yang disusun dan memiliki makna. Namun pada SD khususnya, membaca
adalah kegiatan mengingat lambangatau simbol huruf, menyebutkan bunyi huruf,
dan menggabungkan beberapa huruf sehingga memiliki makna. Kegiatan membaca pada
kelas rendah di SD adalah kegiatan yang memerlukan visual, ingatan, dan vokal.
Menurut
Klein,dkk (1996) dalam buku Dr. Farida rahim, M.Ed yang berjudul Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar mengemukakan
defenisi membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adal
strategi, (3) membaca merupakan interaktif.
Sedangkan
Syafi’ie (1999) dalam buku yang sama menjelaskan bahwa membaca meiliki tiga
komponen yaitu recording, decoding, dan
meaning. Recording merujuk pada
kata – kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi – bunyi yang
sesuai dengan sistim tulisan yang digunakan. Decoding merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam
kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya
terjadi pada kelas awal. Sedangkan meaning
proses memahami makna dari bacaan. Biasanya pada kelas tinggi di SD.
Membaca
merupakan kegiatan yang sistematis mulai dari konsentrasi, visual yang melihat
lambang atau simbol huruf, vokalisasi dengan mengucapkan bunyi – bunyi kata dan
memahami makna atau tujuan atau isi dari bacaan tersebut.
C. Tujuan
membaca
Tujuan
membaca pada dasarnya adalah sesuai kebutuhan sipembaca. Bagi orang yang sedang
membaca sebuah cerita memiliki tujuan agar paham akan isi dari cerita tesebut.
Hal ini akan berbeda dengan seseoarang yang membaca suatu hasil pikiran
seseorang yang mana sipembaca bertujuan untuk dapat mengkritik dari apa yang
dibacanya. Namun pada anak usia SD tujuan membaca adalah untuk mengetahui makna
dari kalimat dan isi dari teks bacaan. Membaca bukan sebatas tentang teks
bacaan saja, ada kalanya kita membaca diagram, tabel, gambar, siklus, dan
lainnya.
Menurut
Blaton, dkk dan Irwin dalam Burns dkk (1996) pada buku Dr. Farida rahim, M.Ed yang
berjudul Pengajaran Membaca di Sekolah
Dasar tujuan membaca bagi siswa mencakup sebgai berikut :
1. Untuk kesenangan
2. Menyempurnakan membaca nyaring
3. Menggunakan strategi tertentu
4. Memperbaharui pengetahuan tentang suatu
topik
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi
yang sudah diketahui
6. Memperoleh informasi untuk dilaporkan
secara tertulis atau lisan
7. Mengkonfirmasi atau menolak prediksi
8. Menampilkan suatu eksperimen atau
mengaplikasikan yang telah diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain
dan mempelajari tentang struktur teks
9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
spesifik
D. Aplikasi
membaca di sekolah dasar
Di
sekolah dasar memiliki aplikasi membaca yang berbeda, mulai dari membaca huruf,
membaca kata, membaca frasa, membaca kalimat, dan membaca paragraf. Pada kelas
awal atau kelas rendah (kelas 1) siswa hendaknya dimulai dari tahap per tahap.
Seorang guru dapat memulai mengenalkan simbol – simbol huruf dan cara
membacanya. Kemudian mulai membaca satu suku kata seperti ma, mi, ku, bu, dan
lainnya. Tahap selanjutnya adalah membaca satu kata yang terdiri dari dua atau
tiga suku kata tanpa ada huruf konsonan yang mati, contoh bisa, baca, mama,
bola, saya, meja, kelapa, merasa, dan lainnya.
Setelah
itu mulailah siswa dikenalkan dengan cara membaca kata yang memiliki huruf
konsonan yang mati seperti, pahit, kursi, tajam, dan lainnya. Selanjutnya guru
boleh mengenalkan cara membaca huruf diftong au-ai-oi-ei. Seperti pandai,
boikot, kalau, dan lainya. Kemudian guru memperkenalkan cara membaca –ny dan
–ng contoh, menyapu, bernyanyi, sambung, tabung, dan kainnya. Tahap selanjutnya
guru mengajarkan membaca sebuah frasa atau beberapa kata seperti aku makan,
kaki saya, buah apel, dan lainnya. Lanjut dengan membaca satu kalimat dan
akhirnya satu paragraf.
Selain
tahap di atas, siswa kelas SD pada dasarnya juga memulai membaca dengan
tahap-tahap sebgai berikut, tahap membaca lancar, tahap membaca memahami, tahap
membaca memindai, dan tahap membaca dalam hati. Pada kelas rendah (kelas 1 – 3
) tahap membaca yang perlu di mantapkan adalah membaca lancar dengan suara
nyaring. Sedangkan pada kelas tinggi (kelas 4 - 6) adalah membaca memahami –
memindai – membaca dalam hati.
Pada
akhir tulisan ini penulis ingin memberikan saran pada guru kelas rendah
khususnya agar selalu sabar dalam mengajarkan siswa untuk pandai membaca dan
guru juga harus memiliki teori tentang membaca sehingga memudahkan dalam
pengajarannya. Kunci sukses membaca adalah latihan yang berkesinambungan. Guru
kelas rendah haruslah kreatif dalam mengajarkan siswanya untuk membaca, bisa
mengkombinasikan dengan permainan yang menyenangkan sehingga siswa merasa
senang dan mudah atau dengan cara menampilkan ilustrasi gambar.