Pasir Waktu
pernahkan kau menggenggam pasir kehidupan? yang halus, yang berderai, yang lemah menghadapi kenyataan.
ini bukan pasir sungai yang kasar, pasir laut yang gelap,
tapi pasir pulau yang putih, bersih, menyilau.
tentang labirin kehidupan 12 purnama menyisakan kelam malam,
puing-puing cahaya di siang dan bekas sore yang marun.
setulus pasir menerima pantai di garis keluhan tak bernilai,
mengabarkan nyiur-nyiur terurai tentang elegi empat triwulan baru usai.
seikhlas ombak merapikan pasir pantai,
jejak pahit manis kehidupan tiga caturwulan,
percayakan pada tiupan angin dan birunya lautan.
relakan hitam putih pasir waktu 365 hari hitungan
cintai angin kesedihan, belajar menerima asinnya penolakkan, dan gapai riuh kebahagiaan.
demi gemilang pasir waktu 365 hari kedepan.
Pulau Pagang, Sumbar, 31 Desember 2024
Baca Juga : Puisi Drama 365 hari